Ternate — Ketua Komwil Alkhairaat Maluku Utara, Abdurrahman Assagaf, angkat bicara menanggapi peristiwa yang terjadi di Bantuga terkait proses mutasi Pimpinan Pondok Pesantren Alkhairaat Bantuga oleh Pengurus Besar (PB) Alkhairaat.

Dalam keterangannya, Abdurrahman Assagaf menegaskan bahwa keputusan mutasi adalah hasil mekanisme resmi organisasi dan bukan bentuk hukuman, melainkan penyegaran demi kebaikan bersama. Ia mengajak seluruh keluarga besar Alkhairaat untuk mengedepankan akhlak, menghindari provokasi, dan menjaga persatuan.

"Kita semua adalah keluarga besar dari satu rumah yang sama, yaitu Alkhairaat. Perbedaan pandangan adalah hal biasa, tetapi hendaknya diselesaikan dengan hati yang lapang, bahasa yang santun, dan niat tulus untuk memperbaiki, bukan memecah belah. Mari kita menjaga marwah Alkhairaat dengan mengedepankan akhlak sebagaimana diajarkan para guru kita," ujar Abdurrahman.

Ia juga menyampaikan keprihatinan atas adanya tindakan yang dinilai berpotensi memecah ukhuwah. Menurutnya, penyelesaian persoalan seharusnya dilakukan melalui musyawarah, sesuai tradisi santun Abnaul Khairaat.

Abdurrahman berharap peristiwa ini menjadi pelajaran berharga untuk semakin memperkuat silaturahmi dan kerja sama antar pengurus, guru, santri, serta masyarakat sekitar.

"Jangan ada lagi saling menyalahkan atau menyebarkan fitnah. Niatkan semua langkah untuk kemaslahatan umat dan kemajuan pendidikan di Alkhairaat," pungkasnya.