Alkhairaat adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia Timur yang berbasis di Palu, Sulawesi Tengah. Didirikan pada 11 Juni 1930 oleh ulama Arab Indonesia, Habib Sayyid Idrus bin Salim al-Jufri, yang dikenal sebagai "Guru Tua." Organisasi ini berfokus pada pendidikan, dakwah, dan sosial, serta memiliki jaringan kelembagaan yang luas, termasuk sekolah dan universitas. 

Alkhairaat berkembang pesat dan menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia Timur.  Alkhairaat memiliki kehadiran yang signifikan di Maluku Utara, khususnya melalui Pondok Pesantren Alkhairaat Salafiyah di Kota Ternate, tepatnya di kawasan Sasa yang memiliki luas 1,1 hekatare yang bisa menampung 300-500 santri. Walaupun saat ini belum sampai jumlah tersebut, namun sudah sangat terasa animo masyarakat memasukan anak mereka kepondok ini karena desain fasilitas, seperti asrama, ruang kelas, masjid dan area pendukung lainnya sementara terus berbenah dan terus mendapatkan perhatian pemerintah.

Foto: Dok. PPS Sasa/Tum 

Secara detail data sebagai berikut:

1.    Pondok Pesantren Alkhairaat Salafiyah:

·    Lokasi: Kawasan Sasa, Kota Ternate.

·    Luas: Dibangun di atas tanah wakaf seluas 1,1 hektare2.

·    Kurikulum: Mengacu pada kurikulum Habib Idrus bin Salim Aljufri, dengan program unggulan seperti hafalan Al-Qur'an, hadis, pembacaan kitab kuning, serta penguasaan Bahasa Arab dan Inggris.

·    Target Pendidikan: Santri diharapkan hafal minimal 7 juz Al-Qur'an dan 500 hadis dalam tiga tahun masa pendidikan.

2.    Masjid Alkhairaat:

·    Masjid Alkhairaat juga dibangun di kawasan yang sama untuk mendukung kegiatan keagamaan dan pendidikan.

3.    Dukungan Pemerintah:

·    Pemerintah Kota Ternate menyambut baik kehadiran pesantren ini sebagai pusat pendidikan keagamaan di wilayah Ternate Selatan.

Kurikulum PPS Sasa

Mengacu pada kurikulum Habib Idrus bin Salim Aljufri, dengan program unggulan seperti hafalan Al-Qur'an, hadis, pembacaan kitab kuning, serta penguasaan Bahasa Arab dan Inggris. Target Pendidikan: Santri diharapkan hafal minimal 7 juz Al-Qur'an dan 500 hadis dalam tiga tahun masa Pendidikan.

Kurikulum hafalan Al-Qur'an dan hadis di Pondok Pesantren Alkhairaat Salafiyah biasanya dirancang untuk membangun pemahaman mendalam terhadap kitab suci dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa aspek utama dalam kurikulum tersebut:

Hafalan Al-Qur'an

1.      Tahap Dasar (Ula)

·     Menghafal surat-surat pendek dari Juz ‘Amma (Surat An-Nas hingga Ad-Dhuha).

·     Memahami makna dan tafsir dasar dari surat-surat tersebut.

·     Penguasaan ilmu tajwid dasar, seperti hukum nun sukun dan tanwin, serta hukum mim sukun.

2.      Tahap Menengah (Wustha)

·     Hafalan Juz ‘Amma secara keseluruhan.

·     Menghafal surat pilihan seperti Yasin, Al-Waqi’ah, dan Al-Mulk.

·     Memperdalam ilmu tajwid, termasuk waqaf dan ibtida’.

3.      Tahap Lanjutan (Ulya)

·     Hafalan minimal 7 juz Al-Qur'an.

·     Kajian tafsir surat-surat pilihan dengan referensi kitab tafsir klasik.

·     Penguasaan ilmu qira’at dan makharijul huruf.

Hafalan Hadis

1.      Tahap Dasar

·     Menghafal 40 hadis pilihan dari kitab Arba’in Nawawi.

·     Memahami makna dan konteks hadis-hadis tersebut.

2.      Tahap Menengah

·     Hafalan 100 hadis dari kitab Riyadhus Shalihin.

·     Kajian sanad dan matan hadis secara lebih mendalam.

3.      Tahap Lanjutan

·     Hafalan 500 hadis dari berbagai kitab hadis seperti Shahih Bukhari dan Muslim.

·     Studi ilmu musthalah hadis untuk memahami klasifikasi hadis.

Kurikulum ini bertujuan untuk membentuk santri yang tidak hanya hafal, tetapi juga memahami dan mengamalkan isi Al-Qur'an dan hadis dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah, amiin.

Tahun Lulusan ke-2 Penanda Animo Masyarakat Maluku Utara


Sumber Ustad Jamal Ade bahwa Pondok Pesantren Salafiyah (PPS) Alkhairaat Sasa mengikuti pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) berbasis komputer (Computer Based Test/CBT) untuk santri jenjang Wustha program Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) tahun pendidikan 2024/2025. Ujian berlangsung mulai tanggal 29 April hingga 4 Mei 2025 yang diikuti 35 santri, tentunya dua kali lipat dari tahun pertama kelulusan 2024 silam.

Pada hari kedua terlihat dukungan pemerintah yang besar buat perkembangan PPS Alkhairaat kedepan, kehadiran Ibu Naila Bactsir beserta tim dari Kementerian Agama Kota Ternate, Ibu Asma dari kementerian Agama Provinsi Maluku Utara turut membersamai UAN CBT kali ini.

Kementerian Agama memiliki berbagai program untuk mendukung pendidikan pesantren, termasuk Pondok Pesantren Salafiyah (PPS). Salah satu bentuk dukungan adalah Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS), yang memungkinkan santri mendapatkan ijazah formal nasional. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi santri yang tidak mengikuti pendidikan formal di sekolah atau madrasah.

Program Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) merupakan inisiatif dari Kementerian Agama yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan formal bagi santri yang belajar di pesantren. Program ini memungkinkan santri mendapatkan ijazah yang setara dengan pendidikan umum, seperti SD, SMP, dan SMA

Dengan demikian tahun 2025 menandai kelulusan angkatan II santri unggul dari Pondok Pesantren Salafiyah Alkhairaat Sasa, sebuah pencapaian penting dalam perjalanan pendidikan mereka. Kelulusan ini mencerminkan keberhasilan program pendidikan yang telah diterapkan, termasuk kurikulum berbasis hafalan Al-Qur'an dan hadis serta pembinaan karakter Islami.

Santri yang lulus dari angkatan ini diharapkan memiliki kompetensi akademik dan spiritual yang kuat, serta siap untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau berkontribusi dalam masyarakat umumnya dan ummat Islam khususnya.

Semoga para santri PPS Alkhairaat Sasa yang menghadapi Ujian Akhir Nasional Berbasis Komputer (UAN CBT) sampai tanggal 04 Mei 2025 diberikan ketenangan, kejernihan pikiran, dan kemudahan dalam menjawab setiap soal. Semoga usaha dan ketekunan mereka dalam belajar selama ini membuahkan hasil yang gemilang, serta menjadi langkah awal menuju masa depan yang penuh berkah.

"Ya Allah, limpahkanlah ketenangan dan keteguhan hati kepada para santri dalam menghadapi ujian ini. Bukakanlah pintu ilmu dan hikmah bagi mereka, jauhkanlah rasa takut dan gelisah, serta jadikanlah ujian ini sebagai jalan keberkahan untuk meraih ilmu yang bermanfaat dan masa depan yang cerah. Aamiin."

Sebagaimana syair Guru Tua, Al-Mukkarram Alhabib Idrus Bin Salim Al-Jufri

نَحْنُ الشَّبَابُ لَنَا الْغَدُّ وَمَجْدُ نَا الْمُخَلَّدُ

"Kami adalah pemuda, masa depan ada di tangan kami, kejayaan kami akan abadi."

Tetap semangat dan yakin bahwa setiap usaha yang baik akan selalu diberkahi. Sukses selalu untuk seluruh santri. JAYALAH ALKHAIRAAT!